Wednesday, June 15, 2011

Yuuki no Hikari Chapter 9

Chapter 9: About Past, The Strategy, and Duo O! Hey, This is too Much!

CEKLEK bunyi pintu dibuka, masuklah 2 orang wanita.
"Rena, Ryuu, Tetsu kalian tidak apa-apa?" Rainnonlah yang masuk, dan Kyouko mengikutinya.
"Aku sih tak apa, lukaku tak parah" kata Tetsu sambil senyum berusaha ramah walaupun benci.
"Aku taka apa" jawab Rena singkat tanpa menatap Rainnon.
"Aku juga" Ryuu pun sama.
"Aku tahu... kalian benci bukan padaku? Sudah mencelakakan Megu?" Rainnon hanya tertunduk.
"Ya, kau sudah tahu kan?" Yoko melipat tangannya.
"Teman-teman..." Megu hanya bingung.
"Tidak apa Megu... kuberi tahu kalian satu hal ya..." Rainnon mengangkat kepalanya dengan mantap "ini adalah masalahku, tetapi..."
"Suatu hari aku jalan-jalan dengan suamiku dan anak tunggalku" latar mulai berbeda, kembali ke masa lalu Rainnon bersama keluarganya di hutan tempat Rena dan Tetsu pertama kali muncul.
"Ayah, tolong bantu aku menggelarkan karpetnya" Rainnon mengeluarkan karpet.
"Ya, ayo" WHUUSSS karpet terbentang dengan rapih, siap untuk menjadi alas.
"Ibu! Aku bantu ya! UGH!!!" anak kecil berambut pendek berwarna hitam dan matanya berwarna hijau mengangkat keranjang yang berisi 3 sandwich, kue pie, dan minuman ringan.
"Jangan, itu berat Marine, sini biar sama ibu saja" kata Rainnon dengan senyum hangatnya, ia karena merasa risih dengan pengawal yang terus mengikutinya maka ia tidak membawa pengawal.
"HAHAHAHA" tertawa mereka bertiga membicarakan sesuatu yang sangat bahagia untuk keluarga, sampai akhirnya...
KRESEK KRESEK "bunyi apa itu?" Keito melihat sekeliling.
"Aku tak tahu" Rainnon pun mulai memeluk Marine.
"Bunyi apa bu? Yah?" Marine hanya celingak-celinguk.
"Ssshh" Rainnon menyuruh Marine diam, sampai berapa menit keluarlah 2 ekor...
"Lotreva!!!" ternyata nama makhluk asing yang menyerang Rena memang bernama Lotreva, awalnya ini adalah bahasa internasional Zheoll World yang berarti 'bunuh' maka inilah monster bernama Lotreva karena ia selalu berkata Lotreva...
"Awas, lindungi Marine!" Keito berdiri dengan pose bertarungnya.
"Tidak, aku juga akan bertarung!" Rainnon juga tetapi tiba-tiba KRESEK KRESEK
"LOTREVA" muncullah segerombolan Lotreva.
"Ini terlalu banyak" Keito langsung menarik Rainnon dan keranjang makan mereka, Rainnon sedang menggendong Marine yang masih berumur 3 tahun.
SRAAAAT "AAAAHH!!!" Rainnon terjatuh, kakinya tergores oleh serangan Lotreva yaitu 'wing shot'.
"RAINNON!" Keito langsung menghentikan langkahnya.
"Keito, aku tidak bisa berlari..." suara Rainnon lirih Marine terjatuh dan hanya diam sambil melihat mereka berdua.
"Rainnon gunakan teleport ke desa" Keito mulai menghajar Lotreva dengan sambaran petirnya.
"Lalu kamu? Teleport dari sini ke kota sangat butuh banyak energi spiritual, sedangkan aku belum kuat untuk 3 orang" Rainnon masih terbaring.
"Tak apa... aku akan mengurus semuanya" Keito langsung tersenyum layaknya seorang ayah yang melindungi keluarganya.
"TIDAK!" Rainnon langsung berusaha meraih tubuh Keito, tetapi CROOOOOOTT.
"S-sudah k-k-kubi-lang c-cepat-lah p-pergi..." Keito langsung menutup matanya dengan tersenyum, ia tewas karena jantungnya tertusuk.
"TIDAAAAAAAAAAAAAAAK!!!" Rainnon berteriak sekencang mungkin, sekarang ia dikelilingi Lotreva "Marine! Pegang tanganku!" Marine meraih tangan Rainnon "maaf Keito, aku tidak bisa membawamu... TELEPORT!" mulailah Rainnon dan Marine bercahaya "AKU YAKIN MULAI DARI SEKARANG TIDAK AKAN ADA YANG TERBUNUH DI DEPAN MATAKU!!!"
Di desa...
"Yang Mulia Rainnon!" prajurit yang ada di depan gerbang desa terkejut langsung berlari membantu Rainnon berdiri.
"S-selamat-kan, a-nak-ku d-dulu..." Rainnon langsung pingsan.
"Dan setelah itu" suara Rainnon yang bercerita "aku tidak tahu apa-apa lagi sampai sadar ternyata aku dan Marine anakku sudah di ruang kesehatan" cerita Rainnon "aku yang dulu ternyata masih belum sekuat sekarang..."
"Lalu?" Rena hanya melihat Rainnon sebelah mata.
"Aku pasti tidak akan membiarkan siapapun mati di depanku, sekalipun itu orang lain" Rainnon mengeluarkan air mata "jadi pada intinya aku tidak akan membunuhmu... Megu" Rainnon terisak-isak mengingat masa lalunya.
"Rainnon" kata Tetsu dengan serius "aku percaya kau tidak akan membunuh Megu, karena kau adalah... ibu yang baik... begitupun ayahmu..." Tetsu mengeluarkan senyumnya yang jarang itu lagi.
"Ya, aku percaya Rainnon" kata Rena.
"Aku juga!!!" teriak Yoko dan Ryuu serentak.
"Terimakasih semua" Rainnon menghapus air matanya.
"Tidak, justru mestinya aku yang berterimakasih" Megu ikut tersenyum, tiba-tiba Rainnon langsung memeluk Megu layaknya seorang anak dan ibunya berpelukan.
"Tetsu, kau hebat bisa menghibur Rainnon" Kyouko langsung datang dan ikut duduk di kasur Tetsu.
"Ya, aku hanya merasa dia ibu yang baik..." Tetsu tidak memandang Kyouko.
"Kau juga anak yang baik" Kyouko langsung tersenyum hangat.
"Apa ini? Seperti ibu saja?" Tetsu memandang Kyouko lalu, GREB Tetsu memeluk Kyouko seperti merasa memeluk ibunya "aku tahu, karena aku pun tak punya ibu sekarang" Tetsu hanya bersedih tanpa mengeluarkan air mata.
"Jadikanlah aku ibumu Tetsu..." Kyouko mengelus kepala Tetsu.
CEKLEK "cukup saling menyayangi, saatnya melaksanakan hukuman!" Raven dan pengawalnya yang duduk di kursi roda dan 1 pengawalnya lagi yang memakai perban di bahunya.
"Apa urusanmu Raven?! Kau hanya datang untuk melihatku bukan?!" Rainnon langsung menatap Raven tajam, tak ada air mata lagi yang mengalir di pipinya.
"Ya, aku tahu, karena kau adalah mantan kesayanganku Rainnon, maka aku harus memperingatimu!" Raven tertawa cekikikan.
"Berhenti berkata tentang masa lalu aku bersamamu, lagipula dari dulu aku tak suka dengan sifatmu ini yang egois!" Rainnon langsung menghampirinya "dengar ya! Aku akan ke Central Zheoll City untuk menghadap pada presiden untuk menghapus hukum ini!" Rainnon menarik kerah baju Raven.
"Yang Mulia!" teriak kedua pengawalnya.
"Tidak apa, lakukan sesukamu Rainnon aku hanya ingin melihat saat kau marah! Hahahaha! Dan dengar juga, sampai sekarang aku tak akan pernah mengampuni suamimu Keito karena telah memperebutkan milik..."
"DIAM! KAU BUKAN MILIKKU!" Rainnon langsung melepas kerah bajunya dan PLAK! "maaf atas kelancangan saya... telah menampar anda dan menarik kerah baju anda juga membentak anda" Rainnon langsung memalingkan pandangan dan menutup matanya, badannya bergetar "atas permohonan saya, tolong anda pergi dari sini..." Rainnon terus mengepalkan tangannya sekuat tenaga.
"Ya akan kulakukan Nyonya ZHE-MA-RU!" Raven langsung berbalik "maafkan saya juga yang telah melakukan beberapa kelancangan disini" Raven melangkah keluar "ayo pengawalku!"
"I-iya Yang Mulia!" pengawalnya yang memakai perban di bahu langsung menutup pintu lalu keduanya mengikuti Raven.
"Nah, aku akan..." Rainnon berbalik dan melihat semuanya berwajah ketakutan termasuk Kyouko! "a-ada apa ya?" Rainnon ikut bergemetar.
"Rainnon sungguh mengerikan" GLEK Megu menelan ludahnya.
"Walaupun begitu ini belum seberapa..." Kyouko yang memang sudah tahu, tetapi tetap saja ketakutan.
"Wahahahaha! Ah, iya" Rainnon tertawa lalu berwajah serius "Kyouko, tolong latih mereka selama aku pergi ya..." Rainnon menatap Kyouko serius.
"Ya, sesuai perintahmu Rain. Apa yang akan kau lakukan disana?" Kyouko menatapnya serius.
"Aku akan berlibuuuuuur!!!" Rainnon langsung menari-nari seperti anak kecil.
"BODOOOOOOOOOOOH!!!" teriak Kyouko pada Rainnon, Rainnon serasa seperti menciut jika sudah dimarahi Kyouko, yang lain hanya berwajah terheran bercampur takut.
"Hahaha, aku hanya bercanda. Santailah sedikit" kata Rainnon menenangkan Kyouko "aku disana akan... aku akan benar-benar melaksanakan apa yang aku bicarakan tadi dengan Raven" Rainnon langsung tersenyum gagah.
"K-kau benr-benar serius?! Aku pikir itu cuma akal-akalan agar Raven cepat pergi!" Kyouko langsung berteriak sambil bermimik khawatir.
"Bukan, itu memang benar... aku akan pergi mulai dari sekarang sampai 2 hari lagi, jadi tolong latih mereka dengan benar Kyouko, jika mereka benar-benar sudah siap, berikan mereka misi yang enteng" Rainnon melipat tangannya "dan kamu Megu" Rainnon langsung menatapnya serius.
"I-iya?!" Megu langsung berwajah ketakutan.
"Carilah apapun yang kamu bisa selama aku pergi!" Rainnon mengacungkan jempolnya.
"Ba-baik!!!" Megu tersenyum bahagia.
"DAAAAH!!!" semua melambaikan tangan pada Rainnon yang pergi menggunakan kereta kuda, Rena hanya berjalan biasa, Ryuu menggunakan perban untuk menggantung tangannya dan Tetsu menggunakan kursi roda.
"Nah, mau latihan mulai dari kapan?" Kyouko memandang mereka.
"Tapi kan kita masih belum..."
"Tenang, kau ingat baju yang akan menyembuhkan kalian?" Kyouko memandang mereka.
"Ya" kata Tetsu
"Kita akan memakai itu?" tanya Rena.
"Ya, benar. Tapi, ini hanya berlaku sampai kalian level 5 sedangkan kalian sudah level 4" kata Kyouko.
"Tahu dari mana itu?" Rena terkejut.
"Tentu saja dari yang kurasakan, saat kalian level 5, kalian bisa merasakan musuh atau teman kalian level berapa" jelas Rainnon.
"Oh! Begitu ya! Aku dan Ryuu level berapa?" tanya Yoko dengan semangat.
"Level 2..." Kyouko menahan tawa.
"KIKIK..." Rena dan Tetsu menahan tertawa tetapi cekikikan.
"DIAAAAAM!!!" teriak Yoko dan Ryuu serentak.
"Hahahaha! Kyouko level berapa?" Megu bertanya.
"Rahasia!" Kyouko mengacungkan jempolnya dan mengedip sebelah mata.
"APAAA?!" semua sontak kaget.
"Baiklah, kemungkinan habis ini Rena dan Tetsu naik level, jadi kalian hanya bisa pakai ini terakhir, memang baju ini untuk pemula" jelas Kyouko sambil membawa mereka ke halaman lagi "tapi kalian tidak melawanku" kata Kyouko menjelaskan dia berjalan sendirian.
"Jadi apa yang harus kita lakukan? Kalau saling melawan kan kita beda level?" Rena bingung sendiri.
"Tidak, kalian akan melakukan permainan" lalu Kyouko menginjak sesuatu dengan kerasnya JEDARRRR!!!
"UOOOOOOOOO" serentak melihat ke atas, seperti ada raksasa, bayangannya mengenai Rena dkk.
"Ya inilah permainan strategi! Pintu strategi milik Mikiro!!!" JEEEEENG terdapat pintu besar keluar dari bawah tanah pintu ini melayang "kalian akan melakukan permainan, yah, instruksi kalian tidak boleh melakukan hal curang, tetap bekerja sama, bertahan hidup, dan kerahkan seluruh kekuatan kalian, baju yang kalian pakai hanya bertahan 1 jam karena ini baju spesial, tetapi ingat! Kalian di sana bisa mencapai berhari-hari. Maka akan kutinggal kalian, fyuuuh" Kyouko menarik napas "nah, bawalah ini jangan sampai hilang" Kyouko memberi mereka antena yang ditancapkan di kepala mereka, tetapi invisible, ya tak terlihat dan itu tak akan lepas sampai mereka berhasil keluar "yang penting tujuan kalian adalah keluar lagi dari pintu yang berbentuk sama tetapi berbeda tempat" Kyouko memberikan sebuah kotak "nah, ini kotak P3K, soalnya diantara kalian tidak ada yang memiliki kekuatan sihir penyembuh"
"Lalu bagaimana dengan Megu?" Rena melihat Megu yang daritadi hanya diam.
"Ya? Bagaimana dengannya?" Yoko memperhatikan Kyouko.
"Ya, kau boleh ikut Megu, sekaligus pikirkan apa yang bisa kau lakukan!" Kyouko memberi izin pada Megu.
"Benarkah?!" Megu langsung berseri-seri.
"Ya, asalkan jangan merepotkan temanmu, dan karena kamu tidak ada kerjaan, bawalah kotak P3K ini jangan sampai hilang" Kyouko membentangkan tangannya, telapak tangannya mengarah ke pintu.
"Laviena! Esbenharl!" CEKLEEEEEK pintu besar terbuka, seperti lorong-lorong pelangi.
"Baiklah silahkan masuk, kalian akan menghadapi beberapa stage, di yang terakhir... ah, sudahlah! Cepat berdiri di depannya!"
"Baik!" serentak mereka semua berdiri di depan pintu.
"Laviena! Hanmalika!" angin besar hanya menyedot kelima anak itu.
"AAAAAAAA!!!!!" teriak mereka semua sambil satu-satu tersedot.
"Hati-hati semuaaaa!!!" perlahan pintu tertutup, sangat rapat... BLAM!!!
“Kira-kira akan menghadapi apa ya?” Rena hanya bersantai, ia dan yang lain melayang-layang di lorong yang panjang itu.
“Apa ya?” Yoko pun ikut berpikir “ngomong-ngomong aku penasaran dengan Rainnon, apa yang terjadi selama ia hidup” Yoko mengusap-usap dagu.
“Tetsu...” Rena menatap Tetsu
“Ya...” lalu Tetsu menatap Yoko “kami tahu sebagian kecil selama hidupnya saat berumur 10 tahun dan 16 tahun” Rena pun mengangguk-angguk.
“Apa?” Megu terkejut
“Boleh kami tahu?” Ryuu pun juga ikut kaget
“Ini yang diceritakan Kyouko” Rena mulai bercerita
Mereka terus bercerita, tetapi di sisi lain di tempat yang sama...
“Ini manusia yang akan kita lawan ya?” hanya terdengar suara, tanpa tahu dimana ia berada.
“Ya, ini manusia Zheoll atau bumi?” tanya satunya
Lalu satunya mengendus-endus “manusia bumi” selesailah ia mengendus-endus.
“Menarik...”
“Sungguh tragis...” Megu cemberut dengan wajah merasa kasian pada Rainnon.
“Pantas saja dia galak” kata Yoko
“Kenapa?” Ryuu menoleh ke Yoko
“Tak tahu, itu hanya firasatku saja” Yoko langsung nyengir seperti gaya Tetsu biasanya.
“Y-Yoko!” muka Tetsu memerah
“A-apa? Kok muka memerah?” Yoko melihatnya dengan bingung.
“K-kamu...” Tetsu menunjuk Yoko “kamu mengikuti gaya cengiranku!!!” Tetsu terbahak-bahak.
“He?” Yoko memandangnya dengan heran, tak lama pun yang lain tertawa terbahak-bahak.
Senangnya punya teman seperti ini...” kata Tetsu dengan senyum kecilnya “kalian tahu?” tanya Tetsu.
“Apa Tetsu?” Ryuu menoleh padanya
“Aku tak punya ibu, orangtuaku cerai, aku tinggal dengan ayahku... tak ada yang merasa jijik sama aku kan?” Tetsu mukanya memerah memalingkan pandangannya pada semuanya.
“Apa maksudmu?!” Rena menyemangatinya “tatap aku!” Rena memberanikan diri, kemudian Tetsu menoleh sedikit demi sedikit tapi BUAK! “terlalu pelan!!!” muka Tetsu langsung menghadap Rena pertama kalinya Rena menonjok seorang laki-laki, bahkan perempuan pun tidak ada “tatap mataku dalam-dalam! Juga yang lain! Kami tidak mungkin membencimu karena hal sepele seperti itu! Kita adalah teman! Sekarang pun kita adalah sahabat!” Rena pun nyengir “maaf menonjokmu, aku benci kamu menjadi seperti ini”
“Rena benar” Ryuu langsung tersenyum pada Tetsu “kita adalah sahabat” Ryuu merangkul Tetsu “lihat semua sahabatmu ini”
“Kita adalah cahayamu Tetsu” Yoko mengacungkan jempolnya.
“Itu benar! Semangatlah!” Megu pun merangkul Yoko
“Lihat bukan?” Rena tersenyum di depan Tetsu
“Ya, kalian benar... terimakasih...” Tetsu tertunduk dengan senyum bahagianya, lalu ia terbayang masa-masa saat dia TK ataupun SD.
Jangan temani dia, biasanya anak yang mengalami Broken Home memiliki sifat buruk” kata seseorang
Anakku jangan bermain dengannya, dia adalah anak yang tidak benar, kalau tidak salah ayahnya itu pemabuk!” kata seorang ibu yang menarik anaknya menjauh dari Tetsu.
HUAHUAHUAAA!!!” Tetsu kecil hanya menangis sendiri... seperti dalam kegelapan.
Ayah, kita bermain yuk! Aku mendapat nilai yang bagusloh! Jangan minum saja!” Tetsu memeluk ayahnya yang sibuk minum minuman keras. Ayahnya hanya diam “ayah...” Tetsu melihat ayahnya yang memiliki tatapan tanpa kasih sayang, lalu ayahnya pergi meninggalkannya ia masuk ke kamar. Tetsu kecil hanya terdiam tanpa tangisan.
“TETSUUUUUUUU!!! BERPIKIIIIR!!!” teriak seseorang cowok.
“HAH?! IYA?! APA?!” Tetsu kaget setengah mati.
“Kamu daritadi melamun ya?” Ryuu melihatnya dengan heran “apa kamu tak sadar daritadi kita hanya di dalam lorong ini terus? Bukankah Kyouko bilang kita akan melewati beberapa stage?” Ryuu menjelaskan diskusi antara dia dengan yang lain.
“Hmm, benar juga” Tetsu mulai konsentrasi berpikir
“Kita sedang di tes” kata Megu dengan wajah pintarnya.
“Sepertinya kita sengaja dibiarkan begini agar berpikir” Rena mulai melihat sekeliling “ada yang aneh”
“Apa?” Yoko menatap Rena
“Lihat sisi lorong ini, bayangan kita terpantul sedikit” Rena menunjuk sisi-sisi lorong “kalau terpantul sedikit itu berarti bukan seperti cermin”
“Tapi seperti kaca” kata Tetsu melanjutkan “siapa punya kemampuan memecahkan ini sedikit?” Tetsu memperhatikan semuanya.
“Aku bisa, mau kupecahkan?” Yoko mengeluarkan handgun-nya.
“Ya pecahkan” jawab Tetsu
DOR! “sekali saja?” Yoko memasukkan kekuatan spiritualnya ke dalam pistolnya.
“Ya... EH HEY?!” Rena melihat pada bagian bolongannya “daritadi kita tidak berjalan, lihat kita ada di hutan tetapi kita tidak bergerak secepat lorong ini! Awakichi!” keluarlah sabitnya Rena “HAAA!!!” PRAAAANG!!! Sabit Rena memecahkan kaca lorong itu dan terlihatlah mereka berada di langit.
“Mereka sudah tahu tipuannya Oz” kata seseorang “kita harus serang mereka”
“Ya, ayo Os” kata seorang lagi PRAAANG!!!
“Ada yang masuk!!!” semua langsung berdiri, tapi...
“WAAAAA!!!” teriak semua, mereka keluar dari lorong dan terjatuh BRUAK!!! Semuanya terjatuh di ladang di tengah-tengah hutan.
“Aduhh...” Ryuu mengelus-elus kepalanya, ia terbentur.
“Jangan lengah! Langsung berdiri semuaaa!!!” DOR! DOR! DOR! Yoko menembak salah satu dari musuh yang datang, semuanya meleset mereka terlalu lincah.
“Yo semuanya! Aku Oz kembaran adikku ini dia bernama Os!” kata seorang gorila dengan memakai baju funky begitupun adiknya, memakai pakaian sepasang funky berwarna putih bertotol-totol berwarna pink sedangkan kakaknya ungu, mereka berdua kribo.
“A-apa?!” Yoko terheran-heran, mulutnya terangkat-angkat.
“Kami adalah DUO KRIBO O!!!” JENG JENG mereka berpose seperti seseorang yang sangat funky tangan mereka diangkat setinggi-tingginya sambil jongkok dengan lutut yang menahan mereka, tangan menyilang.
“Se-seperti bukan mau bertarung...” Rena menahan ketawanya dan hanya cekikikan.
“Jangan remehkan kita!” WUK WUK WUK mereka bergelinding membentuk huruf ‘O’.
DASH!!! “AAAAAHHH!!!” Rena, Yoko, dan Megu terseruduk dan BRUAK! Menabrak pohon, entah terseruduk siapa.
DASH!!! “WOAAA!!!” Tetsu mengambil tangan Ryuu dan membawanya terbang.
“Untung kita selamat” Tetsu menaikkan Ryuu sampai menginjak angin kerasnya.
ZRRRT Oz dan Os kembali normal “ternyata ada yang bisa terbang ya?” Oz melihat ke atas.
“Oz awas belakangmu!” teriak Os
“HAAAAAA!!!” Rena akan menebas mereka tetapi WHUUSS JREEENG.
“Apa Nona? Aku dibelakangmu!” kata Oz lalu menendangnya
“WOAAAAAA!!!” SREEEET! Rena bisa menahan dirinya jatuh, ia berusaha menyentuh tanah dan menahan dengan 1 tangannya dan 2 kakinya.
“Hebat juga... bagaimana dengan ini?” BUAK! Os memukul Rena BUAK! Rena terpantul wajahna menabrak pohon, lalu Os menaiki pohon sebagai pacuannya melompat lebih tinggi dan BUAAAAK! “kena kau pria bermata merah! Dan kau juga!” BUAK! “pria bermata silver!”
“WOAAAAA!!!” BUAAAAK!!! Tetsu dan Ryuu terjatuh
DOR! DOR! DOR! “jangan lupakan aku!” Yoko masih bangkit dan menembak kaki Os.
“WOA!” Os tergelincir karena kakinya yang melemah “tetapi tanpa kaki pun aku masih bisa menyerang kalian” ia menggelindingkan dirinya lagi DASH!!!
“WAH!!!” Yoko terpantul dan menabrak Megu yang dibelakangnya BRUAK! Mereka menabrak pohon lagi.
“Bagaimana jadi kalian...” DOR DOR DOR!!! “WOA!!!” Oz tergelincir juga.
“Setidaknya membuat kalian susah berdiri bukan? Kalian akan menghabiskan tenaga kalian untuk terus menggelinding?” Yoko ternyata berhasil melindungi Megu.
“Setidaknya kami lebih kuat dari kalian bukan?” Oz menggelinding langsung menyeruduk semuanya.
“WOAAA!!!” tetapi Ryuu langsung bangkit dan menendang Oz dan Os.
BUAK! “AHHH!!!” semuanya tertendang menubruk pohon.
“Tetapi kalian tidak bisa terbang kan?” Tetsu mengangkat mereka dengan anginnya setinggi-tingginya “BACK!” hilanglah angin mengangkat mereka “Yoko tembak mereka!!!” Tetsu menunjuk mereka.
“Yo!” DOR! DOR! DOR! Yoko mengeluarkan handgun satunya dan terkena perut mereka 3x.
“Aku pun tak kalah!!!” Rena dari bawah memukul mereka dengan sabitnya di bagian sisi datarnya BUAAAK!!!
“WOAAA!!!” mereka terpukul seperti bola golf lalu Ryuu memukul tanah dan membuat lubang JEDARRRR!!! Lalu mereka masuk ke dalam lubang itu.
“HARUS LEBIH DALAM, HEAAAAA!!!” Ryuu menonjok mereka hingga masuk sangat dalam.
“Oz, kita kalah...” mereka sudah babak belur, semuanya benjol dan gigi mereka beberapa copot.
“Ya Os...” mereka tak bisa berkutik lagi dengan luka-luka memar yang parah itu.
Lalu mereka berusaha keluar dari lubang “ya, kalian menang...  kalian pasti manusia bumi” kata Oz sambil duduk di tanah.
“Tahu dari mana?” Rena terkejut
“Tentu saja, bau kalian berbeda dengan kami, monster Zheoll dan manusia Zheoll” kata mereka
“Monster... Zheoll?” Tetsu bingung
“Ya bukan kami saja yang berbentuk seperti ini...” kata mereka bersandar di pohon.
“Lalu kalian sedang apa disini?” Yoko mulai beraksi
“Ya, kami dipekerjakan oleh Rainnon pemimpin desa Mikiro, katanya jika kami bisa membuat pusing yang berlatih disini maka kami diberi kebebasan” kata Os ikut berbicara.
“Maksudmu?” Ryuu bingung
“Ya, kami Monster Zheoll kadang suka diburu oleh manusia Zheoll yang biadab, Rainnon memberi kami kesempatan bila kita bekerja disini, maka monster sejenis aku dan Os akan dilindungi oleh ancaman itu” Oz menjelaskan.
“Tapi nyatanya kan kalian akan dibunuh oleh yang berlatih termasuk kami?” Ryuu pun akhirnya duduk.
“Rainnon melindungi kita dari luar, dan jika kami terluka parah, kami akan segera tersembuhkan, begitupun dengan manusia Zheoll yang kami kalahkan” Os menjelaskan sambil menunjukkan jari telunjuknya.
“Begitu ya... berarti kalau kami kalah, kami dipulangkan?” tanya Yoko
“Ya”
“Berarti cukup dikalahkan kita akan keluar dari zona aneh ini!” kata Yoko mengangkat tangannya setinggi-tingginya.
“Tidak, memang kamu mau menyia-nyiakan latihan ini Yoko?” Rena menatapnya tajam.
“Tidak juga sih” jawabnya sambil perlahan menurunkan tangannya.
“Berarti ayo kita selesaikan latihan ini!” Rena berteriak “jadi untuk ke stage selanjutnya...”
“Ini stage selanjutnya... pastikan kalian bisa melewatinya, selamat manusia bumi!” Oz dan Os mengacungkan jempolnya.
“Ya! Terimakasih Duo O” Tetsu mulai berjalan
“Terimakasih ya!!!” teriak semuanya dan masuk ke dalam lorong warna-warni lagi.
“DAAAH!!! Lain kali kita bertemu lagi!” Rena mulai menjauh dari mereka.
“Ya” Oz dan Os melambaikan tangan mereka dan ZLUBBB lorong itu menghilang di hadapan mereka.
“Sukses ya manusia bumi...” kata Oz lalu mereka berdua kembali sembuh dan kerusakan yang terjadi kembali seperti semula.

No comments:

Post a Comment