Chapter 2: First Tragedy
“halo Ichiro!” sapa beberapa orang yang dekat denganku dan beberapa yang ga dekat.
“halo semua” aku langsung siap di tempatku dan mulai membuka internet lewat laptop yang disediakan di tempatku, laptop ini tidak akan pernah kecipratan saat sedang masak karena ya taulah udah canggih ada pelindung khususnya, bisa bersih sendiri mulailah aku browsing tentang makanan Indonesia.
“makanan Indonesia...” aku mulai ngomong sendiri, agak bodoh juga “nah ini dia!” saat buka situsnya terdapat beberapa makanan seperti nasi goreng, lemper, rawon, sate, dan banyak lagi. Sudah kuputuskan aku memilih membuat...
“Ichiro! Tolong buatkan Brownies Hazelnut 1 porsi” kata seseorang lewat pesan yang nantinya akan ada notoficationya di laptop, keren bukan? Padahal bukan internet. Langsung aja aku buat Brownies Hazelnut inilah resep buatanku sendiri, setelah jadi aku tanya siapa yang pesan. Seorang pegawai menunjuk meja seseorang dan ada wanita yang sedang duduk sendirian di meja, dan aku merasa kenal dengan orang itu dan ternyata benar aku pun mengantarnya sendiri...
“ini Mackenzie, buatanku masih fresh” aku datang ke mejanya dan menaruh browniesnya di mejanya dengan sopan.
“ya terimakasih Ichiro! Lain kali aku tanya ya ada berapa macam masakanmu” dia senyum lalu aku membalas senyumnya lalu kembali ke tempat.
“siapa itu Ichiro? Kok kayanya kamu deket banget? Pacar ya?” Archard memprovokasiku kesalnya!
BUAK! Aku melempar nampan “bodoh! Itu hanya tetangga di apartemenku aja” lalu aku mengambil nampanku lagi.
“hahahaha! Maaf Ichiro!” seperti di anime Archad udah sembuh kaya biasanya aja. Aku langsung ke dapur lagi buat ngelanjutin ekspermen lagi.
“mulai membuat Tiram Kuah Miso!” aku menyiapkan bahan-bahan dulu yaitu 250 gram tiram segar cuci bersih dulu, 100 gram jamur tiram segar, 2 batang daun bawang potong dulu, 150 gram bayam potong juga terus alat-alatnya, herannya cuma panci aja yang diperluin terus aku masukin bahan buat kuah 750 ml susu kedelai, 2 sendok makan miso kuning, 2 siung bawang putih yang dicincang dulu sampe halus, 20 gram bawang bombay dicincang halus juga, 75 ml kecap Jepang, ini kecap yang paling aku suka apa lagi buat sushi sama onigiri, lalu 1 sendok teh merica bubuk, 1 sendok gula teh pasir. Aku masak pake api kecil sampe mendidih terus masukin tiram segar, didihkan sampe matang tambahin jamur, bayam, sama bawang daaan... “SELESAAAAAI!!!” aku harap hidupku terus berkarya dimasakan... inilah yang aku suka, lalu aku tunjukan pada bos yang ngejaga cabang Hazelnut tempatku dan diterima, mulai besok masakan ini ada dalam menu, lalu aku juga dapat bonus gaji setengah gajiku dan aku boleh membawa bahan-bahan untuk membuat Tiram Kuah Miso.
“Aku pulang Naomi! Erika!” dengan bangganya aku pulang sambil membawa senyum cerah.
“wah ada apa nih? Senyumnya cerah banget terus juga kok pulangnya agak telat?” Naomi sedang duduk di lantai sambil mengerjakan PR-nya di meja ruang TV, lalu Erika sedang nonton TV dia paling suka dengan anime, ya itu turunan dari aku juga sih.
“aku dapet gaji bonus, dapet resep baru, dan sekarang karena dikasih nih bahan2nya kakak bakal bikin masakannya buat makan malem ini!” aku ke dapur dan mengeluarkan semua bahan-bahannya dan mulai memasak.
“enak nih kayanya, aku tunggu!” Naomi kembali mengerjakan PR-nya dengan semangatnya menunggu masakanku.
Inilah keluargaku, selalu ceria dalam kesedihan kelam, lalu walaupun aku sibuk aku tetap mengerjakan tugasku, karena aku gak mau jadi anak yang gak sukses ga kayak yang mentang2 ortunya meninggal mereka santai2 aja... sampai suatu saat aku dengar kabar dari Mackenzie...
Saat ini sedang pagi hari, kami maksudku aku, Naomi, dan Erika sedang ada di apartemen Mackenzie, ternyata dia sangat ramah walaupun seorang tentara. Dia bekerja biasanya saat sore atau malem jadi cukup santai.
“kuharap kalian berhati-hati tinggal di Jerman, apa lagi Berlin ibukota Jerman...” Mackenzie berwajah serius, kami sedang menikmati makanan yang aku baru buat kemarin ya Tiram Kuah Miso.
“memangnya ada apa?” Naomi bertanya duluan, padahal aku baru saja menarik napas untuk menanyakan yang sama.
“Jerman dan AS sedang berantem...” Mackenzie agak ketakutan berbicara, bukan karena takut akan dirinya, tapi yang tinggal di Jerman.
“ya, kalau masalah kecil akan reda2 aja kan?” aku hanya menganggap sepele hal itu tapi...
“tidak... mereka serius, buktinya ada 1 tentara Jerman mati tertembak di AS” Mackenzie menarik napas “juga mereka sempat bertengkar 5 jam di AS... untung aja ga ada korban selain tentara tadi”
“memangnya apa masalahnya?” aku mulai terpancing untuk berpikir “ga mungkin kejadian perang dunia kan?”
“HUS oniichan! Aku takut akan terjadi!” Naomi tampaknya ga suka aku ngomong gitu.
“ma-maaf...”
“sebenarnya cuma masalah sepele sih... cuma masalah memperebutkan penemu kendaraan moto 998, mobil terbang memakai bahan bakar etanol, katanya Jerman dan AS berbarengan buatnya, si penemu saling ngamuk terus pada ngelaporin ke pihak paling tinggi, Jerman kepada Fuhrer dan AS pada presidenya, sampai akhirnya berlebihan begitu. Semoga aja ga jadi apa2...” Mackenzie menatap ke arah lain dengan matanya yang mengecil dan merasa khawatir, begitupun aku menatap Naomi yang ketakutan lalu adikku Erika yang masih belum mengerti, aku disini sebagai laki-laki agak kebingungan juga.
“ah, ayolah Mackenzie-san juga Naomi jangan takut gini! Jangan remehkan Jerman dan AS...” lalu aku sempat kepikiran, sejarah tentang perang dunia ketiga, juga masalah sepele antara AS dengan orang2 muslim, tapi ujungnya sangat tragis...
“Ichiro...” Mackenzie menatapnya serius “aku akan melindungimu, Naomi, dan Erika bagaimanapun juga, karena kalian adalah rakyat Jerman” lalu Mackenzie tersenyum tetapi aku bisa melihatnya bukan senyum dari hatinya.
“aku bisa melindungi driku sendiri, termasuk adik-adikku, aku tau kamu takut Mackenzie-san” aku pun menatapnya juga “urusi aja yang lain, ah lagipula belom kejadian apa2 kok! Tenang aja!” aku mencerahkan suasana tapi kayaknya ga ada yang ngerasa ada cahaya.
“baiklah, tidak perlu muram, ini udah siang aku harus beres2 apartemen” Mackenzie bangkit dari duduknya dan berusaha tenang.
“mau aku bantu?” tawarku sambil mengambil piring2, sendok, dan garpu punya perabotanku sendiri.
“ga perlu, kalian istirahat aja, kamu juga nanti kerja kan Ichiro?”
“iya, ya udah aku balik dulu ya, dah Mackenzie” aku dan Naomi melambaikan tangan kemudian keluar dan menutup pintu, aku merasa setelah itu Mackenzie menangis didalam...
“Naomi~~~~~~!!!” teriakanku terlalu keras bagai mengguncang bumi “liat berita ini!” aku serius melihat berita menakutkan ini!
Naomi hanya melotot terkejut sambil menutup mulutnya, aku hanya serius melihat berita ini.
“terjadi sebuah teror dari teroris AS yang mati kena bomnya sendiri di daerah Berlin, tepatnya di rumah kecil dekat kantor Fuhrer, pihak pemerintah mengatakan negara sedang dalam posisi ‘awas’ dengan kejadian ini, beberapa bangunan juga menjadi korban seperti beberapa perumahan sejauh 8 m dari kantor pemerintahan, restoran KFCu (sensor), dan toko kue Hazelnut yang baru akan diakui sebagai restoran ini” tentu saja aku terkejut, tempat kerjaku kena bom “tetapi toko Hazelnut hanya hancur setengahnya saja---”
“Naomi aku ke Hazelnut dulu ya, maaf tiba2 begini” padahal masih siang tapi dengan rasa kacau balau aku ketakutan akan teman-temanku aku langsung mengambil jasku dan berangkat pergi ke tokoku...
No comments:
Post a Comment