Wednesday, June 15, 2011

Yuuki no Hikari Chapter 8

Chapter 8: I am Grateful to Have Friends Like You

“RENAAAA!!! TETSUUU!!!” Yoko paling heboh melambaikan kedua tangannya dari sisi luar gerbang.
“YOKO?!” Rena langsung membalikkan seluruh badannya dan berteriak
“Halooo!!!” Megu ikut melambaikan tangannya
“Tetsu ayo pulaaang!” Ryuu ikut berteriak
“Ka... kalian membawa teman kesini?” Rainnon semakin ketakutan
“Ti-tidak, sepertinya” Rena berusaha menjelaskan
“Mengikuti kita” Tetsu ikut kaget melihat Ryuu sudah marah seperti monster karena dia bisa-bisa membuat Tetsu... menjadi sate...
“Ja-jadi...” Rainnon masih gemetaran tetapi berwajah serius memandang 3 anak yang baru datang itu.
"Ya kami membuntuti Rena dan Tetsu, sebenarnya bukan membuntuti tapi melacak” kata Megu dengan wajah datar-datar saja.
“Tetsu mestinya latihan untuk olimpiade matematika minggu depan, jadi aku melacaknya pergi kemana dia, aku kena marah guru terus” JRENG tiba-tiba Ryuu melihat Tetsu dengan sorot mata tajam... seperti... seperti hantu...
“HAH?!” pertama kalinya Tetsu memperlihatkan rasa takutnya pada seseorang.
“Lalu kami melihat Rena dan Tetsu bercahaya dengan memegang batu jadi...” Yoko terpotong oleh Rainnon.
“Ya lalu kalian mengambil Zheoll Stone dan kesini kan?” Rainnon langsung melipat tangannya dengan wajah kesal.
“Salah” Yoko berkata singkat
“APA?!” Rainnon langsung mengangkat bahunya dan ia seperti dalam kegelapan dan hanya ada 1 cahaya, ia sujud “aku salah...” ia seperti frustasi.
“Rain berlebihan!” kata Kyouko sambil mengipaskan kipas khas Jepangnya.
“Pertama kami...” lalu Yoko bercerita
Setelah cerita selesai “jadi begitu... kalau begitu kalian pulanglah sekarang juga” Rainnon langsung memalingkan pandangan ke arah lain sambil memejamkan matanya dengan raut kesal.
“Hah?! Kami baru datang sudah diusir?!” Yoko langsung menggebrak meja BRUAK!
“Ya, di dunia ini sangat berbahaya, cepatlah pulang!” Rainnon protes menatap Yoko tajam yang masih berada di depannya dengan tangan yang masih menempel di mejanya.
“Aku tak akan pulang! Apa lagi kamu bilang dunia ini berbahaya, berarti dunia ini menakjubkan bukan?!” Yoko langsung mengepalkan tangannya, inilah sifat tomboinya...
“Karena itu...!”
“Rainnon biarkan mereka mencoba tes kekuatan mereka...” sang penasihat mulai beraksi.
“Kyouko... ya, karena penasihatku yang terhormat ini menyetujui akan kita coba!” Rainnon langsung berdiri, kursi rodanya terdorong mundur, menabrak jendela besar.
“YEAAAAAH!!!” Yoko langsung mengangkat tangannya tinggi-tinggi.
“Aku pemimpin desa ini akan langsung mengajarkan kalian bagaimana cara memakai kekuatan kalian, para manusia!” Rainnong langsung berteriak, dan masih melipat tangannya.
“APA?! PEMIMPIN?!” Yoko, Megu, dan Ryuu berteriak sedangkan yang lain hanya tertawa terbahak-bahak.
Setelah selesai perkenalan, dijelaskan bagaimana bentuk Zheoll World, kekuatan, bedanya manusia bumi dan Zheoll, obat yang mereka minum, inilah kekuatan Yoko, Megu, dan Ryuu
“Baiklah, pikirkan saja kekuatan yang kalian punya dalam diri kalian” Rainnon, Kyouko, Rena, dan Tetsu hanya duduk di karpet pikinik, tak lupa Kyouko membawa makanan untuk pikinik 8 buah sandwich dan 8 buah jus di kaleng.
Kekuatan...” tiba-tiba saja... “WAAAAH!!! TANGANKU MENARIKKU!!!” lalu Ryuu memukul pohon yang agak besar di dekatnya.
“Tak terjadi apa-apa” kata Rainnon “nyem... nyem...” sambil memakan sandwich buatan Kyouko yang seenak bikinan seeorang chef dunia. Tiba-tiba... NGIIING BRUAAAAK!!! “a-a-aa...” Rainnon menganga sandwich yang ada di mulutnya tumpah begitupun sandwich yang ada di tangannya tetapi...
“Selamatkan sandwich!!!” Rena berhasil menangkap sandwich yang dipegang Rainnon dan yang dimuntahkannya terjatuh.
“A-apa...? tanganku? Bisa sekuat inikah...?” setelah asap-asap yang menggumpal menghilang... ya, pohon yang dipukul Ryuu tumbang.
“HAAAAH?!” Tetsu pun menjatuhkan sandwich yang baru mau ia ambil.
“Selamatkan sandwich!” giliran Kyouko yang menyelamatkan sandwich.
Berikutnya inilah Yoko, “Kyouko, entah kenapa otakku berkata aku butuh pistol, ah tidak pistol sihir...” Yoko menghampiri Kyouko yang sedang duduk-duduk saja.
“Hah?” Kyouko langsung bingung lalu ia melakukan gaya telepathy “halo... divisi 5 siapapun tolong ambilkan pistol sihir... ya terserah yang mana saja... bawa ke halaman belakang tempatku dan Rainnon sedang tes kekuatannya manusia... terimakasih” sepertinya Kyouko memutus telepathy dengan menurunkan tangannya dengan kepalanya “tunggu sebentar. Tapi itu kan hanya bisa jalan oleh kekuatan sihir...”
“Itu berarti Yoko bisa mengendalikannya” Rainnon menepuk bahu Kyouko dengan senyumnya yang meyakinkan.
Setelah beberapa menit... “ini Bu, sesuai permintaan” datanglah seorang petugas dari kantor seperti kata Kyouko ia dari salah satu divisi 5.
“Terimakasih” kemudian Kyouko dan Rainnon berdiri lalu hormat, balas petugas itu tanpa kata-kata ia pun hormat lalu berlari meninggalkan mereka.
“Ini... cobalah pakai” Kyouko memberikan senjata itu.
“Ya” lalu tiba-tiba DEG “rasanya jantungku berdebar” DOR DOR DOR keluarlah peluru bercahaya dari pistol jenis handgun mengarah pepohonan dan beberapa tembakkan dikeluarkan membuat pohon bolong-bolong.
“KEREEEEN!!!” teriak Tetsu
“Wahahahaha! Aku punya kekuatan!!!” Yoko tertawa terbahak-bahak.
Lalu keadaan Megu sekarang... “kekuatan...” Megu terus berusaha mengeluarkan kekuatan dari tubuhnya, tetapi serasa sia-sia saja.
“Rain...” Kyouko langsung menatap Rainnon dengan wajah khawatir ia berdiri.
“Ti-tidak...” Rainnon langsung tergagap melihat Megu yang tidak mengeluarkan kekuatan sama sekali... “apa yang harus aku lakukan?!
Di sisi lain...
“Akhirnya kita sampai di East Zheoll Town!” teriak seorang pria dengan pakain ala barat.
“Yang Mulia, tolong jaga sikap... kita akan membawa nama buruk West Zheoll” kata seorang pengawal pria itu.
“Tak apa... kita adalah orang barat yang ramah, jadi sekarang bawalah aku ke Kyleshuron, kita akan bertemu dengan si Nona Manis, Zhemaru-san” kata pria itu di dalam kereta kuda yang sangat nyaman. Mereka memulai kembali perjalanan ke Mikiro dengan banyak prajurit-prajurit.
Kembali pada Rainnon
“Baiklah, cobalah pemanasan, Kyouko tolong jaga mereka semua” Rainnon membalikkan badan ke arah kantor.
“Rain bagaimana dengan Megu?” Kyouko masih terduduk dengan wajah khawatir.
“Akan kuurus... aku akan melakukan...” Rainnon berbisik pada Kyouko takutnya ada yang mennguping pembicaraan mereka.
“HAH?! Lalu bagaimana kalau...” omongan Kyouko dipotong oleh Rainnon.
“Tak apa, walau bagaimanapun aku harus melindunginya. Serahkan padaku” Rainnnon melangkah meninggalkan Kyouko.
“Rainnon... aku harap tidak terjadi apa-apa...” Kyouko sangat khawatir.
“Megu! Sebenarnya kamu ingin pulang atau disini?” tanya Rena dengan cengiran yang cerah.
“Hmm, aku sih tentu saja hanya ikut-ikut kalian, aku kan cuma mau menyenangkan kalian” jawab Megu dengan senyum yang kurang dari hatinya.
“Oh, begitu ya itu berarti kamu ikut kita saja disini! Walaupun bolak-balik tiap pulang sekolah” kata Ryuu sambil menonjok angin.
“Iya, kalau kita tidak punya kekuatan boleh pulang tetapi kurang tahu juga sih kalau boleh balik kesini” kata Tetsu memberi tahu.
“Wah? Aku baru tahu itu!” Yoko melotot dengan wajah terkejut “kalau begitu kan kasian Megu tiap kali pulang sekolah harus sendiri sedangkan kita...”
“Gak kok, aku hanya mengikuti kalian saja asalkan kita teman selamanya” Megu langsung tersenyum.
DEG “M-Megu lucu y-ya?” Ryuu langsung mendadak deg-degan melihat senyumnya Megu.
“Eh, apa maksudmu?” Megu mendekati Ryuu.
“Bu-bukan apa-apaaaa!!!” Ryuu langsung bersembunyi dibelakang Tetsu.
“Mwahahahaha!!! Cinta bersemi di Zheoll World!!!” Yoko tertawa terbahak-bahak kalau ia di rumah, mungkin sudah guling-guling.
“Wakakakakak!!!” semua tertawa
“Aku tidak mengerti!”Megu hanya senyum-senyum tanpa mengerti apapun.
“DIAAAAAAM!!!~~~” teriak Ryuu sampai masuk sekali ke telinga Tetsu.
“HAHAHAHAHA!!!” semua tertawa bahagia, dari kejauhan Kyouko hanya memandang mereka dengan senyum yang juga tidak dari lubuk hatinya, lalu ia mengalihkan pandangan, kini ia hanya memandang Tetsu dengan senyum bahagia...
“Yang Mulia kita telah sampai di Mikiro” kata seorang pengawal.
“Baiklah, langsung saja ke kantor pusat”
“Baik” TAK PLETAK PLETAK PLETAK bunyi langkah kuda yang membawa kereta kuda ala Barat, berjalan lurus menuju kantor Rainnon.
Lalu...
“Hormat!” GREP! Bunyi kegesitan para prajurit menyambut Rainnon masuk ke dalam gedung.
GREP hormat orang yang ada di dalam ruangan, ketika Rainnon memasuki ruangan itu, lalu orang itu kembali duduk “ada apa Yang Mulia masuk ke sini? Apakah ini tentang...”
“Ya tentang manusia-manusia yang baru kesini” Rainnon duduk di kursi roda di depan seseorang itu.
“Jumlahnya ada 3 orang, bagaimana dengan 3 orang itu?” tanya orang itu sambil menyatukan jari-jarinya antara tangan kiri dan kanan lalu menyandarkan kepalanya di bagian punggung tangan itu.
“Ya, pastilah anda sudah tau, 2 orang yang berhasil...” Rainnon berwajah pucat ketakutan.
“Jadi... 1 orang itu?” tanya orang itu meyakinkan.
“Ya, tolong...” TOK TOK TOK seseorang mengetok pintu.
“Ya silahkan buka pintunya” kata seseorang yang sedang berbicara bersama Rainnon.
“Yang Mulia dan Akiyama-sama (sama untuk orang terhormat) kita kedatangan tamu” kata seorang prajurit yang ditemani 1 prajurit lainnya.
“Halo, Rainnon dan Akiyama~” seorang pria datang mengunjungi mereka melambaikan tangannya ditemani 2 prajuritnya.
“Eisen Raven? Dari Aberia?” Rainnon melotot memberdirikan badannya begitupun Akiyama.
“Ya salam hangat!” Raven tersenyum ramah sambil melambaikan tangannya “aku dengar pembicaraan kalian semua”
“K-kau jauh-jauh datang kemari... bagaimana dengan desamu? Kau pemimpinnya kan?” Rainnon langsung mengadaptasikan diri dengan berbahasa West Zheoll.
“Ya, hanya untuk bertemu denganmu” kata Raven dengan ramah “mari lihat manusia-manusia yang sudah kamu rekrut” perlahan Raven menunjukkan matanya yang berwarna biru muda dengan rambut blonde.
“Ya, mari...” Rainnon sungguh terkejut “Akiyama-sama, kita bicarakan nanti lagi”
“Ya” Akiyama kembali terduduk dengan wajah terkejut tanpa memalingkan pandangan.
“Apakah kamu tak takut tidak dilindungi prajurit ketika kesana-kemari? Zhemaru?” Raven menatapnya tajam dengan senyum mengusik.
“Tidak, aku risih dengan begitu, aku kan bisa melindungi diriku sendiri” ketus Rainnon tetap memandang lurus.
“Begitu ya... kau kan yang paling kuat, beda dengan sistem desaku, yang paling pintarlah yang terpilih” Raven menaruh jari telunjuknya di dagunya sambil melihat langit.
“Jangan disamakan...” Rainnon tertunduk “ini Kyouko penasihatku” Rainnon menunjukkan Kyouko “Kyouko inilah Raven pemimpin desa Aberia” Rainnon juga menunjukkan Raven.
“A-ah! Sa-saya Chigiri Kyouko penasihat Rainnon-sama” GREP Kyouko langsung hormat secepat kilat.
GREP Raven ikut hormat “salam, aku Eisen Raven pemimpin desa Aberia” lalu mereka menurunkan tangan mereka.
“APAAAA?!” teriak Rena dari ujung sana “PEMIMPIN DESA LAIN DATANG?!” Rena langsung berlari secepat kilat ke arah mereka “salam kenal tuan nama saya...”
“Maaf atas kelancangan bawahan saya, inilah manusia yang saya rekrut, bernama Ichikawa Rena” Rainnon langsung membungkukkan badannya.
“Ah, tak apa!” lalu Raven melirik Rena “menarik... kau adalah...”
“Bisa tolong diam Raven? Maafkan saya...” Rainnon langsung memejamkan matanya dan menolak bertatapan dengan Raven.
“Ya maafkan saya juga Rainnon-sama” lalu Raven menoleh ke arah lain “itu 5 orang lagi ya?”
“Saya Nakataki Yoko, ini Yamaguchi Megumi, Kiirome Ryuu, dan Akasora Tetsuma” Yoko langsung menghampiri mereka dengan hormat, yang lain pun mengikuti.
“Sungguh manis” Raven tersenyum “tetapi Yamaguchi-san, kau yang tidak mempunyai kekuatan bukan?” Raven langsung merubah bahasa ke bahasa Inggris.
“Y-ya, aku yang tak punya kekuatan” Megu langsung tertunduk
“Jangan sedih Megu” kata Yoko menghibur
“Jadi apa yang akan kamu lakukan Rainnon, boleh kan aku memanggilmu Rainnon?” tanya Raven langsung menoleh Rainnon.
“Ya silahkan, yang akan kulakukan...” tolong kita bicarak saja di dalam, tanpa basa-basi Rainnon dan Raven juga prajuritnya masuk ke salam kembali.
“Kalian tunggu disini saja, bersantai-santailah” Kyouko pun langsung menyusul Rainnon.
“Apa maksud si Raven itu?! Buuu!!!” Rena langsung melet-melet mengejek Raven dari belakang “masa aku dibilang sesuatu yang kurang jelas”
“Aku pun tidak tahu, tapi aku punya firasat buruk tentang diriku sendiri...” Megu hanya tertunduk sambil terus terpikirkan apa kata Raven.
“Tak usah khawatir, Rainnon tahu apa yang harus dilakukan” Tetsu menepuk bahu Megu.
“Apa itu? Cinta bersemi?!” Yoko mulai membuat gosip lagi.
“Tukang gosip!!!” Ryuu menggerakan telapak tangannya ke atas ke bawah.
“Si cemburu!!!” Yoko tertawa terbahak-bahak
“SUDAAAAAH!!! TETSU! MEGU SUDAH PUNYA RYUU JADI MARI KITA BERPIKIR!” Rena berteriak kesal, tak tahu kenapa sepertinya hatinya mengatakan cemburu.
“Wawawa! Siap Bu!” Tetsu langsung hormat
“Ah, Rena cemburu” Yoko langsung memancing emosi lagi.
“BUKAAAN!!!” kata Rena kesal “aku punya ide” Rena mengangkat jari telunjuknya ekspresinya tiba-tiba berubah.
“Apa itu?” tanya Ryuu penasaran
“Bagaimana kalau kita...” mulailah mereka membentuk lingkaran dan berbisik-bisik.
Lalu...
“Tuan Akiyama bagaimana menurutmu?” tanya Raven di sofa, mereka menggunakan ruang diskusi yang lebih luas.
“Menurutku anak itu harus...”
“Ya, harusnya sih...”
“Tidak! Aku tidak setuju! Kita harus membawanya ia kembali ke bumi” Rainnon membantah sambil mengibaskan tangannya.
“Tapi Rain, semestinya... hukumnya kan begitu?” kata Kyouko yang berdiri.
“Kyouko benar, sudahlah relakan saja, bagaimana kalau dia membocorkan rahasia dunia kita?” Akiyama pun mengangguk-angguk sambil melipat tangannya, sedang terduduk di sofa untuk 1 orang.
“Tapi apa kalian tidak kasian bagaimana dengan keluarganya?” Rainnon hanya menunduk.
“Kau mau mencemarkan nama baik desa Mikiro?” Raven memancing Rainnon untuk melakukan hukum yang seharusnya dilaksanakan “kau harus... membunuhnya” tatapan Raven sangat tajam.
“Jadi apa pilihanmu Rainnon?” Raven menatap Rainnon dengan sorot memancingnya.
“Ya, akan kulakukan...” Rainnon hanya tertunduk
“Ra-Rainnon?” Kyouko kini kurang setuju dengan hukum yang sudah dilaksanakan oleh Zheoll World.
APA?!” Rena yang menguping langsung deg-degan, memang dia tidak menguping, karena ia pura-pura tidur di dekat pintu dengan terduduk di kursi “aku harus memberitahukan ini agar segera membawa Megu pergi!” Rena langsung berdiri dan kembali ke halaman belakang tanpa berwajah mencurigakan, ia berjalan santai “lalu Rainnon! Kau pasti akan membunuh Megu karena kamu pemimpin desa ini bukan!” agak jauh dari tempat Rainnon berada Rena langsung berlari secepat kilat.
“Ya, aku akan melakukannya” lalu ia menyembunyikan senyumnya, ternyata di tangan kanannya ia sembunyikan Zheoll Stone...
 “APAAA?!” Ryuu berteriak sangat-sangat terkejut.
“Ti-tidak mungkin...” Yoko langsung menutup mulutnya dengan wajah khawatir bercampur ketakutan.
“Ti-tidak mungkin!” Tetsu langsung membantah “Rainnon pasti punya rencana!” Tetsu sangat-sangat marah sambil menatap Rena tajam.
“I-iya aku tidak tahu, dia mengatakan itu... Tetsu, wajahmu terlalu dekat...” Rena memalingkan wajah dari Tetsu.
“Ah, maaf...” Tetsu langsung memundurkan wajahnya “apa maksudmu Rainnon...?” Tetsu juga menolehkan wajah ke arah lain.
“Ini... mungkin sudah takdirku” Megu, menundukkan kepalanya, matanya berkaca-kaca.
“Tidak, jangan begitu...” Ryuu menenangkan Megu
Katanya kalau yang tidak punya kekuatan dipulangkan... apa maksudnya ini? Kau bohong!” Tetsu terus saja merenung.
Sampai beberapa menit, Rainnon, Kyouko, Akiyama, Raven, dan pengawalnya datang.
“Megu ikut aku...” Rainnon masih menundukkan kepalanya dan mengepalkan tangannya.
“Ya...” Megu berkata lemas
“Kau akan dibunuh, karena sudah datang ke sini, tetapi tidak punya kekuatan” Rainnon masih tertunduk.
Megu hanya diam tidak berkata apa-apa, lalu mengikuti Rainnon dan yang lain.
“Tunggu! Rainnon!!!” Rena berusaha meraih Rainnon “eh?” Rena tidak sengaja melihat apa yang dipegang Rainnon.
“Itu, yang ia pegang” Tetsu ikut menghampiri Rena
“Ya Zheoll Stone”
“Apa itu?” tanya Yoko dan Ryuu serentak
“Itu adalah...” Rena menjelaskan
“Lah, apa yang dia rencanakan?” Yoko semakin pusing
“JANGAN-JANGAN?!” Ryuu langsung melotot menatap batu itu “kita ikuti dia” Ryuu langsung mengikutinya “diam-diam...”
Semuanya mengangguk dan berjalan perlahan-lahan mengikuti Rainnon diam-diam.
“Sudahkah kau siap Megu?” Rainnon tetap tidak memandan Megu.
“Ya...” Megu hanya memandang lurus “aku akan digantung?” tanya Megu dengan wajah siap.
“Ya...” lalu Rainnon menghampiri Megu, sangat dekat sampai mereka bisa bergandengan tangan “AMBIL INI!!!” Rainnon berteriak “MEGU KAU HARUS PULANG!”
“APA?!” Raven sungguh kaget sampai ia melotot melihat Megu yang diselimuti cahaya Zheoll Stone.
“Tapi Rainnon-sama bagaimana denganmu?”  Megu sangat kaget.
“Biarkan aku! Lain kali kalau kita bertemu... tolong panggil aku Rainnon” Rainnon tersenyum kecil lalu ia mengucapkan mantra “plynoxanMeguriviasin”
“Itu adalah mantra?!” Raven masih melotot melihat Megu yang perlahan menghilang.
“Mantra untuk manusia yang tidak bisa kembali ke dunia ini” Kyouko hanya melipat tangan sambil memandang Megu yang perlahan menghilang.
“TIDAAAK!!!” Megu melempar batu yang ia pegang, lalu tubuhnya kembali lagi.
“Megu?!” PYAARR batu yang digunakan pecah
“Tidak, aku tak mau membebani orang! Rena, Yoko, Ryuu, Tetsu, Rainnon, atau Kyouko tak mau aku repoti!!!” Megu menggelengkan kepalanya dan memegang kepalanya lalu terduduk di lantai.
“Tapi kalau tidak...” Rainnon semakin lemas
“Lebih aku mati daripada Rainnon yang dihukum” Megu mulai mengeluarkan air mata.
GREP Raven menarik tangan Megu “ baguslah itu!” tatapannya sungguh kejam “kalian manusia hanya sampah yang bisa kita gunakan! Ya! Lalu kalian terlalu merepotkan sehingga kami kurang percaya pada kalian menjaga rahasia dunia ini! Sehingga kalian harus dihukum! YAAA!!!” Raven tertawa kejam lalu menarik Megu ke panggung kematiannya.
WHUUUSSS angin besar memisahkan mereka Raven terpantul “jangan apa-apakan teman kami!” Tetsu mengeluarkan sihir anginnya.
“Tetsu...” Megu tersenyum sambil masih ada air mata di pipinya yang lembut ia sangat bahagia.
“Jangan lupakan kita Megu” Rena, Yoko, dan Ryuu muncul dibalik semak-semak.
“Teman-teman... kalian semua...” Megu langsung berlari menghampiri mereka, lalu memeluk Yoko “terimakasih... hik... hik...” Megu semakin erat memeluk Yoko.
“Ya... ya! Ini menyakitkan Megu!!!” Yoko kesakitan sambil berusaha keluar dari pelukan Megu.
“Apa-apaan prajurit Mikiro ini?!” Raven berdiri “pengawal! Serang mereka!”
Tanpa kata-kata, WHUSSS mereka mengeluarkan senjata mereka, satunya tombak dan satunya pedang dan tameng.
“Baguslah ayo kita bertarung! Inilah pemanasan!!!” teriak Yoko mengeluarkan pistolnya.
“Ya, itu benar ayooo!!!” Ryuu pun berlari mendekati mereka.
“Awakichi!” SRIIING muncullah sabit yang sama “lah, kok jadi sabit?” lalu Rena teringat sewaktu ia di dalam air “ah, itu ya... baiklah”
“Ayo serang SkyOceanFlame!” Tetsu mengeluarkan jurus andalannya, api biru.
“HAAA!!!” TAP TAP TAP langkah Ryuu sangat terdegar BETS! “ARGH!” Ryuu tertebas oleh pedang si pengawal “akh tanganku!”
DOR! “jangan lengah” Yoko menembak meleset si pedang mundur sedangkan si tombak yang kena.
“Ah, meleset ini!” kata Ryuu meremehkan dan mulai bangkit.
“GRRRR” ekspresi Yoko langsung berubah berapi-api DOR DOR DOR!!! “KENA SASARAAAAAN!!!” Yoko langsung berubah menjadi kejam, karena ia menembak ke kaki...
“AAH!!!” si pedang terjatuh dan si tombak terus memegangi bahunya, lalu ia mulai bergerak dan...
“HAHAHA! AKULAH PENEMBAK JITU! NAKATAKI YOKO! HAHAHAHA!!!” Yoko tertawa-tawa melihat keberhasilannya, dengan tawa yang sungguh-sungguh kejam...
“AWAAAASSS!!!” Tetsu yang sedang konsentrasi pada apinya tidak bisa menghindar, Rena datang untuk membantu Tetsu dan BETS
CROOOT!!! “aku tak bisa...” Rena hanya membuat bahu si tombak tersayat, tidak sampai potong.
“Apa yang kau lakukan Rena?! Potong saja!” Tetsu terjatuh.
“AAAAHH!” CROOOT darah mulai keluar dari bahu si tombak.
“Memangnya kamu bisa melakukan itu Tetsu?!” Rena terus tertunduk lalu melepas sabitnya.
“Ti-tidak...” tiba-tiba...
“HAAAAA!!!” si pedang berusaha bangkit hampir menebas Rena dan...
“SLIDING TACKLE WIND!” Tetsu mengeluarkan angin dari tangan kanannya dan terpelesetlah si pedang.
“RENA MUNDUUUR!” teriak Megu tapi CROOOT
“AKH!!!” Rena tertusuk di bagian perut kanan.
“Hahaha, kau sangat terbuka, nona... HOEKKK” tiba-tiba si tombak muntah darah.
“HOEKK, ukh... memangnya kau tidak terbu... ka...” BRUAK! Ini pertama kalinya Rena tertusuk, tentu saja tidak kuat.
“Rena! Rena!” teriak semuanya, kecuali Raven dan prajuritnya...
“Umm...” Rena tersadar, badannya sudah diperban dan memakai baju rumah sakit.
“Sudah sadar?” Tetsu disebelahnya ternyta ia terkilir di bagian kaki ia di kasur disebelah kiri Rena.
“Tentu saja...” Rena memegangi perutnya yang terasa... ya terasa ada bolongan sedikit, tidak tembus.
“Untung saja tidak tembus” Yoko terlihat baik-baik saja
SREET terbuka tirai dari sebelah kanan terlihatlah Ryuu dan Megu lalu... “RENAAA!!! SYUKURLAH KAU TAK APA!!!” teriak Megu lalu memeluk Rena sangat erat.
“I-iya, tapi ini menyakitkan...” Rena merasa kurang nyaman.
“Maaf, ya... lalu juga... terimakasih semua...!” Megu tersenyum kembali “Ryuu tanganmu tak apa kan?” Megu khawatir tetapi tak menghampirinya.
“Ah, ti-tidak apa-apa” DEG DEG berdetak sungguh kencang lagi.
“Kedengeran tuh bunyinya” kata Yoko memprovokasinya.
“JANGAN DIDENGAAAR!!!” Ryuu wajahnya pun sangat merah, sampai-sampai terasa keluar asap terbakar dari mukanya.
“Tapi kan kedengaran” Tetsu pun ikut mendukung “aku rasa mengejek orang juga enak ya” Tetsu garuk-garuk.
“Apa maksudmu Tetsuuu... aku kan sahabatmu!” Ryuu menngis konyol
“Hahahaha! Itu lebih bagus Tetsu, kamu akan lebih sehat kalau tertawa bersama” Rena melihatnya lalu tersenyum.
“Ya... benar...” kata Tetsu tanpa memandang Rena.
“Berhnti memprovokasi dan memojokkan aku!!! Kalian semua jahaaaat!!!” Ryuu terus menangis tersedu-sedu.
“HAHAHAHA!!!” semua tertawa bahagia.
“Hahahaha!” Megu tertawa lalu mendadak berhenti sejenak “terimakasih semua... untung aku punya teman seperti kalian...” Megu tersenyum sendiri sambil tertunduk.

No comments:

Post a Comment