Monday, October 17, 2011

Academy B'Letcer Chapter 1

Di suatu tempat, dimana sihir berlaku. Kehidupan dari tiap-tiap tempat berbeda. Dari pusat dunia dibagi menjadi empat, yaitu bagian utara, timur, selatan dan barat, dari setiap bagian tadi kemudian dibagi lagi menjadi ada 3 kota yang sangat maju pengetahuanya. Dibagian timur, kehidupan seperti kehidupan Jepang kuno.Kemudian selatan kehidupan seperti dibagian Indonesia dengan keadaan zaman menengah. Bagian barat yang diwarnai dengan kehidupan Eropa kuno dengan 1 kota yang bergaya gotik dan 1 kota lagi terkenal dengan keromantisannya. Kemudian Utara yang bermodel kehidupan Amerika Serikat dengan zaman masa depan, juga ada 1 kota bergaya Amerika Latin yang majunya sama seperti Amerika Serikat.
Dari semua sekolah yang berada di 12 kota dan 4 bagian, dibagian pusat dunia ini terdapat 1 akademi sihir termaju, terkenal, terfavorit dengan asrama... Academy B'Letcher...

Chapter 1: Bad Letcher!

"UOOOOOHOHOHOOOOO!!!" Tawa seorang anak laki-laki dengan hebohnya. Semua orang terlihat panik mendengarnya "hei kalian semua yang bodoh!!!" Teriak orang itu.
"Kalian semua harus menuruti kata-kata kami!" Teriak seorang perempuan berpihak pada laki-laki itu.
"Juga jangan memandang rendah kami!" Teriak seorang anak laki-laki juga.
"Kami BAD LETCHER! Akan menghancurkan kalian semua!!!" Teriak ketiga orang itu.
BHAG! 3 kepala anak itu dipukul oleh seorang wanita dewasa "cukup pembukaan, saatnya masuk ke kelas" kata orang itu dengan tegas layaknya seorang guru.
"Baik sensei" 3 orang itu memegangi bekas pukul guru mereka sambil melangkah masuk.
"Ah... Dia... Kenapa sih dia itu ada di sekolah ini?" Bisik seseorang.
"Iya, ganteng sih. Tapi liat matanya. Warna mata yang berbeda itu, pasti dia anak terkutuk" bisik seorang lagi.
Lalu menoleh lagilah anak lain "juga si anak cewek itu, masa ya, tiap kali aku di dekatnya selalu kena sial!" Protes anak itu.
"Iya! Aku juga mengalami hal yang sama, waktu itu aja dia ngelewat saat aku mau buang sampah. Eh taunya aku kepeleset masuk tong sampah. Gak banget deh!"
"Ah! Bener banget tuh! Banyak yang ngeluh juga! Oh iya jangan lupa sama si kacamata aneh itu" orang itu melirik laki-laki yang tadi berteriak-teriak gak jelas.
"Iya! Pintar iya! Tapi gayanya tuh loooh, masa pake kacamata lolipop gitu? Gak banget. Kayaknya dia tuh mau cari perhatian ke cewek-cewek tapi gak ngerti kali ya?"
"Hmm... Bener juga tuh! Ah, males deh ngomongin geng ternakal itu, dasar Bad Letcher!" Lalu orang-orang yang berbisik-bisik itu kembali bubar, mereka kembali memperhatikan penjelasan guru.

"Aku, namaku Licht. Sebenarnya aku bangga dengan namaku (Licht dalam bahasa Jerman: cahaya) tapi entah kenapa dari aku kecil banyak sekali yang tidak suka dengan mataku. Padahal selama ini belum terjadi apa-apa. Mataku sebelah kanan berwarna merah dan kiri hijau. Inilah diriku..." Dia memperhatikan keluar jendela dengan tatapan kosong. Dia ini adalah orang yang berteriak gak jelas sambil menyebut nama geng mereka 'Bad Letcher'. "Yang perempuan tadi bernama Haruka. Dia adalah orang pertama yang menganggapku sebagai orang biasa di asrama ini, kecuali keluargaku, keluargaku selalu menganggap aku ada didunia ini. Ah, iya Eric. Dia orang yang biasa disebut kacamata lolipop. Ya memang sih dia senang dengan kacamata itu. Tapi aku tak tahu kenapa kita tidak boleh melihat matanya. Tapi sebenarnya rambutnya itu semestinya menggugah hati para perempuan, warnanya emas berbeda denganku yang hitam, lalu mata berbeda warna... Lalu Haruka, kataku dia itu imut. Tidak seperti kata-kata orang. Mungkin karena sifatnya yang angkuh dan katanya selalu membawa kesialan. Tapi aku dan Eric yang sudah bersamanya selama 11 tahun tak ada masalah tuh... Ah sudahlah, waktunya memperhatikan pelajaran" Licth kembali melihat gurunya sambil kurang konsentrasi karena tatapan sinis dari "teman" sekelasnya. Mungkin bukan teman ya?

Pelajaran selesai. Selain ada pelajaran, para murid boleh mengambil misi-misi yang ada di Request Board. Tentu saja Bad Letcher akan mengambil misi-misi berbahaya. Mereka sangat senang dengan yang menantang.
"Yah! Menu siang ini kita akan pergi ke kota Akiyama untuk menjinakan naga kecil yang mengamuk menjadi naga besar" Licht mengambil Request itu dengan bernilai 1.000.000 Ori. Tentu saja hadiah itu sangat besar.
"Tenang! Masalah naga aku ahlinya! Ayahku selalu mengajarkanku tentang naga!" Haruka menyombongkan dirinya, tapi mata biru langitnya itu meyakinkan sekali.
"Ah, kamu. Tentu saja jangan lupa dengan kemampuan alchemy-ku!" Eric ikut nyembur.
"Ah dasar bisanya sombong doang!" Bentak Haruka.
"Loh? Kamu juga tadi ngesok kan? Jadi aku bales aja!" Protes Eric dengan kilatan dikacamatanya yang sangat menakutkan.
"WOOOY! Jadi gak sih?" Teriak Licht sampai yang lain melihatnya.
"Jadi!" Tiba-tiba Eric dan Haruka sudah akrab lagi...

Berangkatlah mereka. Walaupun keadaan modern ada di daerah utara, tetap saja kemajuan ilmu sama ratanya. Hanya mereka yang suka beberapa style. Misalnya bagian timur. Mereka lah yang paling banyak memproduksi otomotif dan pusatnya bahan bakar. Jadi inilah mobil yang tidak memakai roda dan bisa dipakai beberapa anak yang cukup tingginya. Misalnya Licht yang sekarang menaiki mobil bergas sihir bukan buangan, jadi gas sihir ini bisa dipakai ulang oleh orang yang terkena gas ini. Mobil ini berkecepatan tinggi. Bahkan mobil ini tidak beratap sehingga menambah mencegahnya menggunakan AC, dan jika memang sedang keadaan sangat panas ataupun hujan bisa dipakai atapnya, dan jika keadaan panas AC dingin bisa diaktifkan begitu juga saat hujan AC hangat bisa diaktifkan. Tetapi diusahakan saat cuaca biasa-biasa saja atapnya dilepas dan AC tidak dipakai. Licht mengendarai mobil ini, sedangkan Haruka dan Eric duduk dibelakang, karena memang untuk bagian depan hanya untuk 1 orang.

"Sudah sampai, ini dia sesuai perintah biasanya datang dulu ke pemerintahan pusatnya" mereka memasuki kantor pusat dan diizinkan.
"Selamat datang murid dari... Licht?! Haruka?! Juga Eric?!" Orang yang paling teratas itu kaget.
"Iya! Ini aku Marine-sama!" Haruka nyengir sangat lebar.
"Sudah lama tidak melihat kalian sejak pergi dari kota ini!" Marinre memeluk Haruka terlalu erat sampai Haruka tak bisa berkutik.
"Hahaha! Iya! Saat itu kita masih kecil ya? Lalu bagaimana dengan keadaan orangtua kami?" Tanya Eric.
"Oh, mereka. Kalau orangtua Licht agak sibuk tapi mereka baik-baik saja. Ibumu, Eric. Dia sedang giat membuat obat-obatan baru, jualan senjata dan armor ayahmu juga sangat laris. Lalu Haruka, ibumu sangat rajin menjalankan misi, diikuti dengan ayahmu!" Marine tersenyum bangga.
"Lalu adikku?" Licht kembali bertanya "dia jarang kesini ya?"
"Ah, iya. Tapi pernah orangtuamu mengajak dia kesini" Marine bermuka merah "dia itu kecil, imut, matanya memang sayu tapi tetap saja imuuuuuuuuuuuuut" Licth mendengarnya tertawa sinis.
"Hahaha, memang dia lucu tapi..."
"Iya dia bukan adikmu kan?" Marine menatapnya "dia hanya anak angkat"
"Iya, sungguh disayangkan..." Kata Licht lemas "sampai lupa! Kita kan kesini---"
"ERIC-CHAAAAAAAAAAN!!!" Eric yang mendengar jeritan perempuan itu langsung pecah berkeping-keping.
"Ah, iya sekretarisku! Juga penasihatku! Dan kakaknya Eric!" Marine tersenyum ketika perempuan berumur 20-an itu masuk.
"Ya ampuuuuun lama tak bertemuuuu!!! Sekarang kamu gaya ya? Udah 17 tahun! Aku kangen banget sama kamuuuu!!! Shiro juga khawatir padamuuuuu!!!" Teriak perempuan berbaju ninja itu memeluk dengan erat si adiknya.
"Iya kak! Lama tak bertemu tapi gak usah meluk terlalu kenceng juga kaliii! Titip salamku juga pada Shiro!"
"Ups maaf!" Lepas si kakak "kamu masih pakai kacamata itu"
"Iya masih kak..." Katanya seperti tidak mau membahas kacamata itu.
"Ah, Triell maaf memotong tapi Licht ingin berbicara" Marine menyuruhnya untuk berdiri disampingnya.
"Baiklah, kami niatnya kesini untuk meminta izin menjalankan misi ini" Licht menyerahkan kertas request dan dicap diterima.
"Ah, iya tapi kalian akan berkelompok dengan anak dari B'Letcher juga" kata Marine sambil menaruh kertas itu dimejanya, lalu dia menunjukan kertas yang sama.
"Hah? Kok bisa ada request yang sama?" Licht terheran.
"Ya, karena misi ini agak susah" kata Triell singkat "kalian akan bertemu dengannya di hutan. Dia sudah menunggu kalian dihutan itu"
"Wah, jadi akan bertambah berapa orang?" Licht kaget.
"1" jawab Marine singkat, muka Licth, Haruka, dan Eric terpecah-pecah.
"Hah? Jadi dia...? Laki-laki berbadan besar dan kekar berniat mengalahkan naga sendirian pada awalnya?" Licht terbata-bata untuk berkata.
"Tidak, dia perempuan anggun kok" jawab Triell dan Marine serentak dengan senyum polos.
DOOOOONG! Beban sebesar 100 ton menimpa Bad Letcher. Kemudian mereka langsung panik "baik kami berangkaaaat!" Mereka langsung berlari.
"Aduuuh, dasar mereka. Aku jadi ingat dengan orangtua mereka, yang dulu aku idolakan..." Kata Marine dengan santai.
"Ah, dengan mengidolakan mereka, Marine jadi pemimpin kota kan?" Triell tersenyum.
"Ah iya benar juga..." Marine melihat kepergian mereka dari jendela besar pemerintahan pusat Mikiro...

"Benar-benar" Licht sangat kaget "beneran nih cewek anggun?" Licht masih kepikiran.
"Jangan-jangan seleranya Marine berbeda, yang dia maksud cewek anggun itu seperti cewek berbadan kekar dengan berbagai macam kekuatan" brrrr "aku jadi merinding" Eric memegangi tanganya, bulu kuduknya benar-benar berdiri.
"Tapi keren juga ya ni cewek, aku pingin deh kayak dia" kata Haruka dengan polos.
"Halah dari awal juga kamu udah kayak yang tadi dibayangin kok!" Kata Eric dengan polos sambil menyandarkan badanya.
"Apa katamu?" Hawa membunuh datang disekeliling Haruka, menyelimuti Eric dan Licht.
"Kepanjangan ah kalau diulang" jawab Eric singkat.
"Kaliiaaaaan!!! Jangan merusak mobil hasil patungan kitaaaaaa!" Licht sungguh panik sambil mengencangkan kecepatan mobil.

Hutan milik Mikiro, sampailah mereka disana, dan mereka membuka map hologram yang diberikan Triell pada mereka, benar-benar mereka sudah sampai ditempat.
"Heiii, keluarlah! Kami dari B'Letcher juga! Yang akan bekerja sama denganmu!" Teriak Licht, lalu keluarlah bayangan hitam dipohon, keluarlah wanita itu.
"Oh, jadi kalian" suara dingin dan datar dari wanita berambut perak dengan mata berwarna perak juga. Memakai seragam Academy B'Letcher senior versi musim semi bagi geng Bad Letcher ini.
"Se-sempai..." Kata Eric agak tergagap.
"Cantiiiiiiiiik!!!" Teriak Licht dengan blak-blakan "haaaaa, namaku! Namaku Licht! Kenalkan ya!" Wanita itu melewatinya dengan dingin "a-apa..." Licht langsung murung.
"Kalian ternyata kelas 3 ya? Salam aku kelas 5" katanya singkat, bukanya memperkenalkan namanya tapi malah kelas.
"Ah, i-iya... Tapi... Jangan terlalu dingin ya!" Haruka protes sambil menyeret Licht yang hatinya sedang remuk hancur.
"Aku tidak butuh orang yang dekat denganku" katanya dengan singkat "sekarang ayo kita cari naga itu"
"Hei, dengarkan apa kata Haruka" protes Eric dengan nada seram "perkenalkan dirimu setidaknya. Urusan teman tidak perlu dipikirkan" Eric dengan kesal, walaupun tertutup kacamata tapi terlihat dia sedang menatap tajam perempuan itu.
"O---" tiba-tiba dia diam sejenak "Lolita" katanya dengan gaya berkenalan orang barat "terserah panggil aku dengan apa" katanya singkat.
"Baiklah" kata Licht kembali semangat "jadi... Kita tidak perlu berkenalan? Juga nama margamu?"
"Tidak perlu. Paling kita hanya bertemu saat misi ini" lalu tiba-tiba dia menoleh ke arah Eric "agar tidak susah memanggil perkenalkan namamu saja"
"Eric" jawabnya singkat.
"Baik"
Keheningan menyelimuti mereka karena kesombonganya Lolita terhadap mereka semua. Tapi kenapa dia bisa sampai sejudes itu?

"Nah disini saja" kata Haruka "akan lebih mudah melawan naga jika kita berada ditempat luas" mereka sedang berada ditengah-tengah ladang besar, tanpa pohon disekitarnya "saatnya untuk memanggil naga itu" Haruka diam sejenak, yang lain melihatnya sangat serius, dia sedang merasakan angin yang sangat dalam.
"Jadi ini ya si pengendali naga terkenal di B'Letcher" kata Lolita dengan sinis "aku masih gak percaya kalau kalian ini anak terbandel di akademi. Anggota Bad Letcher" Lolita menatap Licht "apalagi aku gak percaya sama sekali kalau kamu ketuanya"
JLEB panah hitam tajam dan besar menusuk Licht sampai jatuh berdarah-darah.
"Dia sudah datang" Haruka mengeluarkan cahaya ditangan kanan dan kirinya, lalu ketika cahaya itu hilang keluarlah auto-gun yang biasa memakai sihir. Eric menyiapkan bahan-bahan alchemy-nya. Lalu Licht dan Lolita tidak melakukan apa-apa.
"Kenapa kau tidak bersiap-siap?" Tanya Licht.
"Tanya saja pada diri sendiri, kenapa kamu juga tidak siap-siap" katanya dingin tanpa menatapnya. Licht tidak membalasnya lalu.
ROAAAAAAAAAARRRR!!! Bayangan menutupi mereka semua, tampaknya sebab bayangan itu ada di atas, dan benar saja. Seekor naga terbang dan siap mendarat, ketika itu semuanya berpencar.
"Baiklah kita mulai!" Teriak Haruka sambil menembakan pelurunya. Dia terus berputar dan mengincar kaki si naga, tapi sisiknya tampaknya terlalu kuat.
"Sisiknya---" ketika Eric hendak berbicara.
"Sisiknya tahan sihir, jadi serang bagian yang tidak ada sisiknya" potong Lolita, dan nampaknya Eric menatapnya kesal.
"Berarti punggungnya! Naga ini tidak memiliki sisik dipunggung!" Teriak Haruka.
Kemudian dia melompat "Darkness Force Mode!" Tampaknya dia merubah elemen dari dirinya, tubuhnya dikelilingi aura hitam.
"A-apa?!" Licht kaget, bukan karena sihirnya tapi karena dia bisa memakainya "baiklah! Darkness Force Mode!" Licht juga melakukan hal yang sama.
"Jadi ternyata kamu juga bisa memakai Darkness Force ya?" Lolita mendarat dipunggung naga.
"Ya, juga Light Force" Licht juga mendarat diatas punggung naga "baiklah ayo kita ubah elemen naga ini" lalu saat Licht dan Lolita hendak menapakan tangan kanan mereka dipunggung naga, si naga memberontak hingga akhirnya mereka berdua jatuh.
"Akh!" Luka gores menghiasi lutut Lolita.
"Kau tidak apa-apa?"
"Jangan sentuh" katanya sambil berdiri dengan lancar "jangan remehkan perempuan" Licht hanya tersenyum menatapnya.
"Aku akan mengalihkan perhatian naga! Lalu Eric lempar bom Freeze untuk membuat naga diam sejenak!" Haruka terus menembak hingga ia hampir ditimpa oleh tangan besar si naga.
"Iya! Tapi daritadi ekornya konsentrasi ke aku!" Eric berlari-lari juga menghindar dari naga.
Drrrrt! Peluru yang sangat cepat menembaki ekor naga sehingga ekor itu beralih ke arah Haruka, PLAK! Kedua pistolnya lepas dari tanganya "sial!!!" Haruka menolak serangan ekor naga dengan 1 tanganya.
"Hahahaha! Bagus!" Teriak Licht juga Eric.
BLAAAMMM! Eric melempar bom dan segeralah gerakan naga terhenti. Saat itu juga Licht dan Lolita kembali melompat ke punggung naga dan merubah elemen naga menjadi Dark.
"Light Force Mode!" Licht dan Lolita berteriak serentak dan saat itu juga keluarlah cahaya kecil disekujur tubuh mereka tapi belum sempat menyerang efek Freeze-nya sudah habis "uoooooo!!!" Lagi-lagi mereka jatuh.
"Sial! Kenapa efeknya cuma sebentar?" Teriak Licht.
"Itu sudah efek paling lama! Belum ada yang menemukan efek yang panjang!" Teriaknya sambil menghindar lagi.
"Aku benci ini tapi terpaksa..." Licht kembali berdiri "Awakichi!" Teriaknya sambil mengeluarkan 2 pedang ditanganya.
"A-apa?!" Lolita kaget setengah mati "kau adalah..."
"Aku keturunan bangsa Awakichi... Namaku Dhrakwil Licht!" Dengan lagak sok kerennya Licht berkata seperti itu.
"Aku tidak tanya namamu" kata Lolita singkat.
JLEB! Panah besar menusuk Licht sampai tewas ditempat "ah, sudahlah salam kenal! Ayo kita bertarung!!!"
"Oshward" lalu muncul tongkat sihir di tangan kanan Lolita.
"Jadi kamu?"
"Ya, aku juga keturunan Oshward" katanya.
"Dan kau tidak menyebut margamu..." Protes Licht.
"Tch, Magie. Magie Lolita" katanya singkat.
"UWOOOOOY KITA SEKARAAAAT!!!" Teriak Haruka dan Eric bersamaan.
"Ah, iya lupa" Licht melihat mereka.
"Loh, ini senjata Haruka kan?" Lolita mengambil senjata yang ada didekatnya "Light Force Mode!" Teriaknya lalu dilemparlah pistol itu "Haruka tangkap ini!!!"
GREB! "Makasih Loli-chan!" Katanya ramah Drrrrt! Dia menembak ekor yang daritadi menghalanginya, juga menembak tangan yang menghalang Eric.
"Ayo kita ke punggungnya lagi" katanya dengan singkat.
"Tidak perlu, sekarang kan dia sudah jadi Dark, kita lawan dengan Light akan berhasil 100%" Licht berlari, kemudian Lolita tersenyum mengerikan.
"Benar juga" katanya.
"Itu berarti aku bisa pakai bom Flash ya?" Tanya Eric.
"Ya! Pakai saja!!!" Teriak Licht yang sedang berlari kearah naga itu bersama Lolita.
"Awasi mata kalian!" BAAMMMM!!! Cahaya menyilaukan membuat naga tidak berdaya.
"Sekarang!!!" SRAAAATTT!!! Licht menggoreskan sedikit pedangnya disekujur tubuh naga, membuat naga tambah susah bergerak.
"Lock on!" KLAP! Kunci bercahaya mengunci kaki naga "Angel Blow!" Muncul beberapa malaikat disekitar Lolita siap menembakan panah suci ke arah naga. JLEB! Panah suci menembus naga tanpa ada luka sedikitpun, karena panah itu bukan untuk melukai, tapi untuk mensucikan sesuatu. Karena elemen naga tadi Dark, sekarang dia pingsan.
"Yap! Berhasill!!!" Teriak Bad Letcher kecuali Lolita yang hanya diam sambil menghilangkan kembali tongkat sihirnya.

"Nah sekarang tinggal dirubah kembali menjadi naga kecil!" Kata Haruka sambil memperlihatkan naga itu pada Marine dan Eric yang sedang mengobati kembali naga itu.
"Bagus, ini dia! Masing-masing 1.000.000 Ori untuk kalian!" Marine memberi koper.
"Apaaaa???!!! Masing-masing?! Bukannya dari 1.000.000 Ori itu dibagi lagi ya?" Teriak Licht dengan tidak percaya mendapat uang itu.
"Yap! Khusus untuk kalian! Biasanya pekerjaan seperti ini tidak cepat selesainya. Bisa sampai sehari. Kalian hanya dari siang sampai sore" kata Marine dengan bangga.
"Terimakasiiiiih!!!" Teriak Bad Letcher.
"Terimakasih" beda dengan Lolita yang sangat sopan "dasar keturunan Awakichi tapi tidak ada sopan santunya"
"Jangan membuat panah besar membunuhku lagi..." Kata Licht dengan kecewa dan suram.
"Baiklah! Selamat menikmati hidup!" Marine mendadahi mereka "oh iya Haruka, naga ini agar bisa menjadi kecil lagi bagaimana?"
"Naga ini harus dirawat dengan layak selama 3 hari, dan dia akan kembali seperti semula" lalu Haruka ingat sesuatu "ah iya jangan perlakukan dia dengan kasar. Karena faktor dia kabur dan menjadi besar seperti itu karena itu"
"Baiklah! Terimakasih!" Kata Marine.
"Memang itu naga siapa?"
"Nagaku..." Jawab Marine dengan senyum suram.
Haruka hanya terdiam sunyi.

Matahari sore menghiasi kepergian mereka dari Mikiro, sampailah Licht dkk ditempat parkiran mobil.
"Jadi ulang lagi, aku Dhrakwil Licht" kata Licht dengan serius "tidak apa tidak dibalas juga"
"Aku Kiirome Haruka" Haruka juga ikut.
"Mizuno Eric" kata Eric dengan agak kesal.
Lolita diam sejenak "Magie Lolita... Sekali lagi aku keturunan darah Oshward" matanya menatap tajam mereka bertiga.

NB: beberapa ada yang ceritanya lagi ngomong di dalem hati, kalo di MS Word, aku pake MV Boli yang ga di garis miring, makanya keliatan pada rata. jadi ati2 aja bacanya :p

No comments:

Post a Comment